You are currently viewing Pembangunan Rumah-rumah Ibadah di Perguruan Tinggi

Pembangunan Rumah-rumah Ibadah di Perguruan Tinggi

Rektor Institut Bisnis Nusantara (IBN) Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA sukses memoderatori Webinar Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia (UI) dengan tema “Pembangunan Rumah-rumah Ibadah di Perguruan Tinggi: Sarana Komunikasi antar Agama dan Pendidikan Karakter Mahasiswa” pada Sabtu (5 Maret 2022) pukul 09.00 WIB hingga 13.10 WIB.  

Webinar ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa pembuka, laporan Ketua Umum Iluni UI Bapak Andre Rahadian, Sambutan Rektor UI Prof Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D dan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas.

“Acara yang digagas ini memiliki maksud dan tujuan bahwa toleransi adalah kata yang begitu sarat makna. Toleransi artinya saling menghormati dan menghargai perbedaan pandangan, agama, ras dan sebagainya. Maka, pada kesempatan ini, Iluni UI memfasilitasi webinar ini sebagai sarana komunikasi antara mahasiswa dan pendidikan karakter antar mahasiswa di lingkungan kampus,” ujar Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA membuka webinar dan memberikan kesempatan kepada masing-masing pembicara menyampaikan materinya. 

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas

Adapun pembicara pada webinar ini adalah Rektor Unversitas Pancasila Prof.Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.SI., FCBArb yang membawakan materi tentang “Mengapa membangun rumah ibadah multiagama”. Kemudian dilanjutkan dengan pembicara kedua yakni Rektor Universitas Sebelas Maret  Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dengan materi “Sebelum dan sesudah pembangunan rumah ibadah berbagai pengalaman di Universitas Sebelas Maret”.

Setelah itu, diisi oleh pembicara ketiga Warek III Bidang Kemahasiswaan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Dr. Drs. Ismail Nurdin,M.SI. dengan materi “Membagikan pengalaman membangun rumah ibadah Multi Agama di lingkungan kampus”. Kemudian pembicara terakhir oleh Anggota ahli Greenmetric di UI Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D. tentang “Perspektif Arsitektur dalam pembangunan rumah ibadah Multi Agama”.

Setelah seluruh narasumber memberikan materinya, Webinar ditanggapi oleh beberapa penanggap yakni Direktur Eksekutif Wahid Foundation Bapak Musabah Hamdi, Direktur Eksekutif Leimena Institut Bapak Matius Ho, dan beberapa tanggapan dosen dari UI yakni Dosen UI Katolik Bapak Dr.Teddy Prasetyono, Protestan oleh Prof Soenaryo, Dosen UI Budha Ibu Dr.Meta Sari Ishak, Hindu Bapak Dr. Drs. Made Suparta M.Hum dan Dosen UI Islam Bapak Dr. Ahmad Soleha. Lalu dilanjutkan dengan tanggapan dari Ketua BEM UI Bayu Satria.      

Para pembicara pada webinar “Pembangunan Rumah-rumah Ibadah di Perguruan Tinggi”

Seluruh pembicara memberikan gagasan terkait pentingnya membangun rumah ibadah di lingkungan kampus sebagai upaya perwujudan ruang toleransi di lingkup Perguruan Tinggi. Pembangunan rumah ibadah tidak cukup pada pembangunan gedung sebagai tempat ibadah saja perlu memfasilitasi dengan seksama hal teknis pelaksanaan di rumah ibadah yang dibangun. Artinya, perlu mempersiapkan pemimpin agama yang bertanggungjawab dalam memimpin ibadah yang sesuai dan sejalan dengan nilai-nilai toleransi berbangsa dan bernegara di negara Bhineka Tunggal Ika.

Upaya ini, menurut WR III IPDN Dr. Drs. Ismail Nurdin,M.Si sejalan dengan upaya yang sudah dilakukan di lingkungan perguruan tinggi IPDN.

“IPDN sudah menyelenggarakan pembangunan rumah-rumah ibadah dan juga memfasilitasi pemimpin agama yang akan memimpin acara keagamaan untuk para mahasiswa. Kami memastikan bahwa pemuka agama tidak membawa paham maka kami bekerjasama dengan Kementerian Agama secara resmi,” ujarnya.

Upaya tersebut, menurut Pak Ismail dimonitoring secara resmi oleh pihak perguruan tinggi guna mengantisipasi penyebaran paham radikal yang menyasar mahasiswa.

“Para pembina masing-masing rumah ibadah difasilitasi oleh IPDN untuk tinggal di lingkungan kampus agar mudah berkoordinasi dengan mahasiswa terkait pelaksanaan kegiatan keagamaan,”ujarnya. 

Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA dan WR III IPDN Dr. Drs. Ismail Nurdin,M.Si 

Pada akhir sesi, sebagai moderator, Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA menyimpulkan bahwa sebagai bangsa yang dilahirkan dari keberagaman, penting untuk memelihara kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, kampus perlu memperkokoh karakter mahasiswa dengan menghargai keberagaman karena kebhinekaan adalah modal besar bangsa Indonesia.

 

“Sebagai calon pemimpin bangsa sangat perlu membangun mahasiswa yang menghargai pluralisme. Kampus adalah wajah kebijaksanaan jadi tetap perlu berkolaborasi melalui dialog antar umat beragama. Beribadah adalah hak dan hal itu dijamin oleh konstitusi maka mendirikan rumah ibadah adalah bagian dalam rangka memberikan hak tersebut. Semoga toleransi yang memang DNA bangsa ini dapat terus dipelihara. Salam Semangat Toleransi,” pungkasnya.

Para peserta pada webinar “Pembangunan Rumah-rumah Ibadah di Perguruan Tinggi”