You are currently viewing Pelatihan Stategi Branding Dan Strategi Pemasaran Online Bagi UMKM

Pelatihan Stategi Branding Dan Strategi Pemasaran Online Bagi UMKM

Dalam rangka menjalankan satu dari tiga Tri Dhrama Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat, Institut Bisnis Nusantara (IBN) kembali menyelenggarakan rangkaian Webinar dengan berbagai macam tema untuk melatih dan membekali para peserta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar sukses di dunia bisnis.

Rangkaian webinar ini merupakan hasil kerjasama dengan Sudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi , Usaha Kecil & Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Timur yang akan dilaksanakan mulai dari 24 hingga 28 Januari 2022 pada pukul 13.00 WIB hingga selesai melalui zoom meeting.

Materi pada hari perdana diberikan oleh Dosen Manajemen IBN yakni Suryati Veronika, SE, M.Sm dan Dosen Ilmu Komunikasi Maasyithah Hutagalung, S.Sos., M.Si kepada kurang lebih 94 peserta UMKM hasil binaan Sudin PPKUKM Kota Administrasi Jakarta Timur. Tema yang diangkat adalah “Pelatihan Strategi Branding dan Strategi Pemasaran Online bagi UMKM”.

Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA

Sebelum Webinar dimulai, Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA menyambut peserta UMKM dan memberikan apresiasi kepada Sudin PPKUKM Kota Administrasi Jakarta Timur yang secara terbuka sudah menjalin kerjasama sejak tahun lalu. Ia juga mengapresiasi dosen-dosen IBN yang secara sukarela membagikan ilmunya kepada masyarakat.

“Bagaimanapun mengembangkan usaha, bisnis, dan memakmurkannya adalah tanggungjawab kita bersama. Terima kasih kepada Sudin Jaktim dan bapak ibu dosen yang sudah mau membagikan ilmunya kepada masyarakat. Saya yakin pertanyaan dari bapak ibu peserta UMKM dapat menajamkan materi dan melengkapi kami dari sisi pengalaman yang bapak dan ibu sudah jalankan di lapangan,” ujarnya.

Kasudin PPKUKM Parulian

Senada hal itu, Kasudin PPKUKM Parulian mengaku bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh beberapa pihak sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan kesejahteraan anggota UMKM.

“Hingga saat ini, para pelaku UMKM terbukti masih mampu bertahan di tengah situasi pandemic. Hal itu tidak terlepas dari usaha UMKM Jakpreneur yang senantiasa berusaha membekali pesertanya untuk memberikan pelatihan dalam soft skill dengan kerjasama seluruh pihak. Semua turut membantu, mulai dari pihak kampus terkait keilmuan, pihak Bank terkait pendanaan dan semuanya dikolaborasikan dengan tujuan menolong pelaku UMKM,” ujarnya.

Pak Parulian berharap kolaborasi yang dilakukan oleh kampus dan UMKM yang dibinanya dapat terus berlanjut dan saling bersinergi demi kemajuan dan kesejahteraan UMKM.

“Kami sangat berterima kasih dengan IBN, ini adalah kali kedua program ini diadakan. Kita berharap kedepan dapat tetap melaksanakan kolaborasi. IBN sudah ahlinya mengenai berbisnis. Narasumber dan pengajar yang memberi materi adalah mereka yang kompeten dalam memajukan sektor UMKM,” ujarnya.

Dosen Manajemen IBN, Suryati Veronika, SE, M.Sm

Dosen Manajemen IBN, Suryati Veronika, SE, M.Sm mengapresiasi antusias peserta dalam mengikuti pelatihan.

“Tahun lalu dosen-dosen IBN memberikan materi kepada UMKM dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, tahun ini kembali lagi memberikan materi kepada UMKM dari Jakarta Timur,“ ujarnya.  

Bu Veronika mengatakan perserta UMKM kali ini cukup aktif dalam memberikan ragam pertanyaan yang aplikatif dan ia yakin seluruh peserta sangat terbantu.

Dosen Ilmu Komunikasi Maasyithah Hutagalung, S.Sos., M.Si

Senada dengan Bu Veronika, Dosen Ilmu Komunikasi Maasyithah Hutagalung, S.Sos., M.Si menilai bahwa peserta sangat antusias. Hal itu dapat dibuktikan dengan ide-ide yang kemukakan dalam forum diskusi sehingga pada akhirnya mereka mampu menemukan cara yang cocok diterapkan dalam UKMK mereka masing-masing.

“Kalau yang online marketing saya banyak menyarankan melalui market place yang cukup terkenal, melalui IG, FB dan Twitter. Namun karena faktor usia, mereka masih asing dengan media social Tik-Tok sebagai marketplace. Saya juga menyarankan mereka menggunakan Googleads, Facebook ads yang biaya untuk beriklan jauh lebih murah dibandingkan beriklan di media lain sehingga budget bisa dialihkan untuk perputaran modal,” ujarnya.

Bu Syithah berharap kerjasama ini dapat tetap berlangsung dan dilakukan dalam bentuk pelatihan yang lebih aplikatif dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi era Normal Baru untuk melaksanakannya.

“UMKM membutuhkan Workshop yang lebih dari sekedar materi karena akan lebih baik jika materi dapat langsung diaplikasikan. Namun, semuanya tentu perlu dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal mulai dari waktu, situasi, kondisi, serta sarana dan prasarana yang mendukung dari Institusi dan semua pihak,” pungkasnya.