Ketua Program Studi Komunikasi Institut Bisnis Nusantara (IBN) Bapak Wahyu Wary Pintoko, S.PT,M.Si, sukses menjadi narasumber pada webinar nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dengan tema “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Muda” pada Selasa (28/6/2022) pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Webinar ini merupakan hasil kerjasama dengan Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dengan mengundang narasumber lainnya yakni Anggota Komisi 1 DPR RI yakni Bapak H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M., Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kominfo RI Bapak Samuel Abrijani Pengerapan, B.Sc dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal Ibu Sisca Zulistia Ardie.
Peserta pada webinar ini berjumlah kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat lokal, tokoh pemuda dan pelajar, ibu-ibu rumah tangga, aktivis dan pegiat sosial, komunitas lokal masyarakat.
Pada kesempatan ini, sebagai pembicara narasumber perdana, Bapak H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M. menyarankan kepada peserta untuk memulai bisnis dengan niat dan keyakinan. Selain itu, ia mengatakan perlu untuk memiliki kecepatan dalam melihat peluang, mempelajari kisah sukses orang lain dan mempersiapkan modal yang dibutuhkan dalam memulai usaha.
“Dahulu orang susah kalau mau memulai usaha karena tidak ada modal namun sekarang banyak orang punya uang namun bingung dari mana mau usaha. Jadi kalau memang sudah ada niatan segera laksanakan,” ujarnya.
Anggota Komisi 1 DPR RI yakni Bapak H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M.,
Bapak Bachrudin mendorong peserta untuk mampu memanfaatkan kesempatan yang sudah ada dengan persiapan yang matang.
“Niat yang baik harus benar-benar kuat, maka segera laksanakan apa yang sudah diniatkan agar tidak sebatas wacana dan rencana,” ujarnya.
Senada Bapak Bachrudin, narasumber kedua Bapak Samuel menyoroti pentingnya mempercepat transformasi digital melalui literasi digital ke seluruh lapisan masyarakat.
Ia juga menginformasikan bahwa Kominfo sedang berusaha menjalankan fungsinya sebagai degulator, fasilitator dan akselatator dengan mengedepankan kecakapan digital, budaya digital, etik digital dan amanah digital.
“Diperlukan kolaborasi yang baik untuk mempercepat literasi digital ini. Saya berharap kegiatan ini siap dalam membantu mewujudkan Indonesia Digital Nation. Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju. Salam literasi digital,” tegasnya.
Dirjen APTIKA Kominfo RI Bapak Samuel Abrijani Pengerapan, B.Sc
Narasumber selanjutnya, Ibu Sisca Zulistia Ardie memberikan materi tentang cara menumbuhkan jiwa Entrepeneur (wirausaha). Ia mendorong peserta agar memiliki jiwa wirausaha dibandingkan dengan jiwa pengusaha karena jiwa wirausaha tidak hanya berfokus kepada pencarian keuntungan semata namun bisa memberdayakan orang lain, menciptakan peluang baru yang kreatif dan inovatif.
“Pengusaha hanya fokus mencari keuntungan sementara entrepeneur memberdayakan orang lain dan mengembangkan sumber daya manusia dan fokus pada pemanfaatkan bahan-bahan yang sedang digarap,” ujarnya.
Ibu Sisca menekankan bahwa entrepreneur sejatinya dapat menambah nilai suatu barang dari suatu yang tidak berharga menjadi berharga melalui ragam inovasi.
“Seorang entrepeneur harus bisa mengatasi ketakutan, mengendalikan resiko, dan keluar dari zona nyaman,” ujarnya.
Ia juga memberikan tips bagi para peserta untuk memulai bisnis dengan niat yang kuat, berani memulai, rajin beriklan dan promosi dan tidak mudah tersinggung agar semakin banyak orang yang mengetahui produknya.
“Karakter entrepreneur adalah optimis, fokus pada tujuan, berpikir terbuka, berani ambil resiko dan memiliki kemampuan problem solving yakni menghadapi masalah bukan menghindari masalah,” ujarnya.
Ibu Sisca juga meyakinkan peserta untuk segera mengambil pilihan berwirausaha dari hal sederhana yang dikuasai tanpa menunda.
“Setiap pilihan dan keputusan pasti ada resiko jadi segera putuskan untuk memilih jenis usaha apa yang akan digarap. Teruslah berinovasi untuk diri sendiri dan miliki karakter pemecah masalah,” ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal Ibu Sisca Zulistia Ardie.
Narasumber keempat, Bapak Wary mengawali materi dengan menyampaikan pentingnya personal branding dalam berwirausaha. Ia mengatakan bahwa personal branding ada yang positif dan ada yang negatif. Keduanya dilakukan demi mendapat keuntungan khususnya dalam hal promosi.
“Seperti Denise Cadel yang membranding dirinya negatif dan sering mendapat hujatan netizen namun dilirik oleh pasar untuk mempromosikan produk mereka,” ujarnya.
Bapak Wary juga menekankan kejelian melihat peluang yang wajib dimiliki seorang wirausahawan sehingga bisa menyediakan kebutuhan pasar.
“Kita wajib mampu melihat kebutuhan pasar, menciptakan yang baru dan mau meresikokan uang kita untuk memenuhi kebutuhan mereka, misalnya Weird Genius yang terpampang di Times Square New Work. Nama mereka mendunia dari gamelan karena unik. Jadi, lihatlah apa yang bisa menjadi solusi dari kehidupan orang banyak,” ujarnya.
Selain itu, ide yang dimiliki perlu dikonsepkan. Jika produknya sudah ada, perlu melakukan tes ombak secara sabar dan pelan di toko fisik atau toko maya (online).
“Kalau sudah ada ide usaha, segera eksekusi untuk tes ombak. Kita harus lihat bagaimana orang bisa mengkonsumsi produk kita, misalnya mulai dari desainnya, user focusnya, design thinking, dan lakukan inovasi yang mendukung,” tuturnya.
Ketua Program Studi Komunikasi IBN Bapak Wahyu Wary Pintoko, S.PT,M.Si,
Sebagai penutup, Bapak Wary juga memberikan saran sumber dana yakni bisa mengutang, meminjam di bank, menggunakan credit card, crowd funding (WOM-Donasi), dan memanfaatkan investor yang baik hati “pitching” dari orang terdekat atau keluarga.
“Sukses hanya datang sekali, biarkan mereka yang tertawa saat kita sedang berproses. Suatu saat, mereka akan iri dengan apa yang kita miliki di masa mendatang,” ujarnya.
Kominfo melalui MC Syarifaturukiyah memberikan penghargaan plakat kepada para narasumber