You are currently viewing Webinar HIMA Manajemen IBN

Webinar HIMA Manajemen IBN

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Manajemen Institut Bisnis Nusantara (IBN) sukses menyelenggarakan Webinar dengan tema “Time for Gen Z to Become Agent of Change in The Facing 5,0 Era” pada Jumat (8/7/2022) pukul 13.00 hingga 15.30 WIB.

Ada 300 lebih peserta yang mengikuti webinar dari berbagai universitas di Indonesia yakni dari Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Adapun pembicara yang memberikan materi pada webinar ini adalah Ibu Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih sebagai Head of International Office Islam Bandung University (UNISBA) dan Chairperson and Founder Research Synergy Foundation (RSF), Ibu Ahinny Anjung Sari, SE., MM sebagai Dosen Vokasi Universitas Indonesia dan Bapak Arga Putra Panatagama sebagai Area Marketing Associate Nutrifood yang dipandu oleh MC Intan Wulan Sari sebagai mahasiswa Prodi Manajemen IBN.

MC Intan Wulan Sari sebagai mahasiswa Prodi Manajemen IBN

Melalui materinya, Ibu Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih mendorong peserta untuk mampu menggali potensinya dengan mengedepankan motif sosial demi kebaikan lingkungan masyarakat dan juga lingkungan alam. Kemampuan yang dimiliki wajib dikolaborasikan dengan perkembangan teknologi yang relevan demi kebaikan bersama bukan demi keuntungan pribadi semata.

“Sebagai generasi muda apalagi mahasiswa, Anda semua memiliki potensi yang sangat besar sebagai social inovator yang seharusnya mampu melihat permasalahan sebagai suatu peluang untuk berkarya dan menghasilkan solusi,”ujarnya.

Upaya tersebut, menurutnya akan sangat berdampak pada perkembangan masyarakat yang ada di sekitar jika dilakukan secara optimal dan konsisten.

“Ketika masyarakat tidak berdaya secara ekonomi, maka sebagai nanoentrepreneur Anda bisa menggerakkan masyarakat sekitar yang tidak punya pekerjaan atau pendapatan dengan modal yang sangat minim,” ujarnya.

Ia memberi ilustrasi pengusaha bakso yang bisa berkarya dengan modal Rp 100.000 hingga menghasilkan keuntungan Rp 3.000.000 dalam satu bulan.

“Rp 100.000 bisa menghasilkan 200 butir bakso. Kalau setiap hari 200 bakso itu laku semua dan dijual ke warung-warung maka dapat memperoleh keuntungan yang tidak sedikit. Adik-adik peserta juga bisa memanfaatkan Ilmu yang dimiliki sehingga bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain dari hal sederhana,” ujarnya.

Ibu Hendrati berpesan sebagai anak muda harus peduli dengan permasalahan sosial yang terjadi melalui entrepreneur yang tidak tergantung kepada siapapun. Independensi seorang entrepreneur harus optimal sehingga mahasiswa bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bukan sebagai pencari kerja. Hal ini bisa membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan untuk melanjutkan kehidupannya.

“Orang akan kenyang jika ia memiliki kail bukan ikan, jadi Anda sebagai mahasiswa yang bertugas memberikan kail ini kepada masyarakat sebagai solusi bagi permasalahan ekonomi,” ujarnya.

Ibu Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih sebagai Head of UNISBA dan Chairperson and Founder RSF 

Ia juga mengatakan bahwa Universitas hanya menghasilkan explicit knowledge, namun acit knowledge hanya bisa diperoleh dari universitas kehidupan yakni pengalaman nyata.

“Jadilah manusia bermanfaat apalagi jika bisa bermanfaat dengan ilmu kita. Manfaatkan ilmu sains, sosial dan teknologi yang sudah kita miliki semaksimal mungkin,” ujarnya.

Ibu Ahinny Anjung Sari, SE., MM sebagai Dosen Vokasi Universitas Indonesia 

Pembicara kedua, Ibu Dhinny Anjung menguatkan pesan yang disampaikan oleh Ibu Hendrati. Ia memberikan deskripsi singkat mengenai perkembangan zaman dari era 1.0 hingga ke era 5.0 dan memberikan gambaran tentang peran generasi Z dalam menghadapi era 5.0.

“Zaman yang saat ini kita hadapai adalah zaman 5.0 yang berpusat pada manusia dan teknologi. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Jadi, peran gen Z sangat besar untuk lapisan hidup di dunia ini agar mampu bertindak secara adaptif, kreatif dan inovatif bagi sesamanya,” ujarnya.

Ia berpesan kepada peserta untuk tanggap dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

“Tugas Anda adalah mengantisipasi perubahan dan membuat nilai baru yang menyesuaikan perubahan masyarakat dan gaya hidup,” ujarnya.

Bapak Arga Putra Panatagama sebagai Area Marketing Associate Nutrifood 

Demikian halnya dengan pembicara ketiga Bapak Arga Putra Panatagama menekankan pentingnya penguasaan teknologi yang sudah menjadi bagian dari manusia khususnya di bidang pemasaran seperti pengalamannya di bidang marketing.

 “Marketing 5.0 membuat teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manusia. Teknologi dan manusia bersatu untuk mencipatakan pengalaman manusia yang lain daripada yang lainnya dan ini harus kita sadari dan kita sesuaikan,” ujarnya.

Menurut Bapak Arga, ada beberapa konsep pemasaran terdahulu yang tidak relevan lagi jika dibandingkan dengan konsep pemasaran di era 5.0. seperti STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yang sudah berganti menjadi 3C (Communitization, Confirmation dan Clarification). Kemudian 4 P (Product, Price, Place dan Promotion) yang sudah diganti dengan 4 C (Co-Creation, Curency, Communcal Activation dan Conversation).  

“Dalam Co-Creation pelanggan terlibat dalam proses pembuatan produk. Curency menekankan bahwa harga produknya fleksibel bukan harga yang tetap. Dalam communcal Activation artinya mengaktifkan co-creation di komunitas melalui pimpinan komunitas. Conversation mengatakan promosi bersifat dua arah melalui sosial media,” ujarnya.  

Selain itu, Bapak Arga menyoroti Selling yang berganti menjadi Commerlisation sementara Branding berganti menjadi Character. Service berganti menjadi Caring. Process berganti menjadi Collaboration.

“Jadi, dalam hal ini, kita harus berfikir seolah-olah konsumen adalah pasien yang harus dilayani sepenuh hati sehingga tidak bisa sebatas melayani seperti biasanya,” ujarnya. 

Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA,

Seluruh rangkaian acara diapresiasi penuh oleh Ibu Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA, karena mengangkat topik yang sangat relevan di era ini.

“Tuntutan dunia usaha dan kehidupan bermasyarakat menjadi berbeda. Saat ini dunia menjadi tanpa batas. Bagaimana generasi ini menghadapi tantangan ini. Mari kita dengar, kita olah dengan hati untuk mempersiapkan diri sehingga kita menjadi yang terpilih karena kita siap menghadapinya,” ungkapnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Bapak Dr.Nanang Hoesen, ST, M.TI. 

Senada Bu Christin, Wakil Rektor I Bidang Akademik Bapak Dr.Nanang Hoesen, ST, M.TI. mengapresiasi hal serupa.

“Terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara ini. Semoga materi yang diberikan dapat menjadi penjembatan terhadap perubahan yang nanti akan terjadi dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar sehingga bisa membawa kemajuan dan memberii nilai lebih untuk IBN,” ujarnya. 

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Bapak Ferdinandus A. Himawan, S.E., M.M

Demikian dengan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Bapak Ferdinandus A. Himawan, S.E., M.M yang memberikannya dukungan terhadap acara ini.

“Manusia dan teknologi hidup secara berdampingan dan tema ini sangat relevan. Ini merupakan tantangan dan peluang secara bersamaan dan barometer dari suatu himpunan mahasiswa terletak di Prodi. Kami akan selalu mendukung kegiatan yang dijalankan,” ujarnya. 

Kaprodi S1 Manajemen Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.KH, MM

Ketua Program Studi S1 Manajemen Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.KH, MM dan Ketua HIMA Manajemen Nina Septianingsih mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari sivitas akademika, media patner dan para sponsor. Mereka berharap agar seluruh peserta mampu menyerap seluruh ilmu yang diberikan dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.  

“Hasil tidak akan mengkhianati proses. Selamat mengosongkan gelas dan selamat mengikuti webinar,” pungkas Ibu Dewi. 

Ketua HIMA Manajemen Nina Septianingsih