Anggota Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Institut Bisnis Nusantara (IBN) Bapak Wahyu Wary Pintoko, S.PT, M.Si, sukses menjadi Observer Eksternal pada Uji Publik Panitia Seleksi (Pansel) Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (AMAN JAYA) secara online melalui Zoom pada Kamis (27/6/2024) pukul 14.00 WIB.
Para Capansel AMAN JAYA mempersentasikan materinya secara bergantian secara daring melalui Zoom meeting
Masing-masing perserta mempersentasikan materinya sesuai dengan topik kekerasan seksual pada Learning Management System (LMS) dengan durasi kurang lebih 5 menit secara bergantian.
Adapun Capansel AMAN JAYA yang terlibat sejumlah 5 orang yang terdiri dari unsur Dosen/Tendik dan Mahasiswa yakni Bapak Agung Kwartama, Bapak Ade Yulaeman, Mahasiswa Rayi Bulan Ayundini, Mahasiswa Regita Cahya Fitriani, dan Mahasiswa Anindhita Mahardika Yoliasmara.
Setelah pemaparan oleh para Capansel, observer eksternal Pak Wary memberikan pertanyaan pada masing-masing peserta sesuai dengan topik pembahasannya.
Di akhir sesi, masing-masing peserta diberikan kesempatan menjawab pertanyaan lemparan dari observer eksternal.
Sesi ditutup dengan berfoto bersama seluruh peserta dan pemberian sertifikat kepada observer eksternal.
Observer Eksternal Bapak Wahyu Wary Pintoko, S.PT, M.Si,
Sebagai observer eksternal, Pak Wary berharap bahwa kegiatan uji publik yang berlangsung melalui Zoom dapat dipublikasikan ke platform digital seperti Youtube sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan keterlibatan berbagai pihak dalam proses uji publik yang dilaksanakan oleh AMAN JAYA. Dengan demikian, menurutnya, proses pengambilan keputusan untuk penentuan Pansel PPKS dapat lebih komprehensif dan diterima oleh berbagai kalangan.
Pak Wary juga berharap melalui kegiatan uji Publik, AMAN JAYA dapat segera membentuk Satgas PPKS.
“Semoga segala kekurangan yang terjadi dalam proses uji publik ini tidak mengurangi semangat dalam pembentukan SATGAS PPKS di lingkungan AMANJAYA sehingga tercapainya tujuan bersama yakni memastikan kampus bersih dari kekerasan seksual,” pungkasnya.
Editor : Arta Elisabeth Purba