Program Studi Manajemen Institut Bisnis Nusantara (IBN) sukses menyelenggarakan webinar dengan tema “Strategi Menembus Jurnal Nasional dan Internasional” pada Senin (13/6/2022) pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kegiatan webinar ini dibuka oleh Dosen Manajemen IBN Bambang Wahyudi Wicaksono S.E., M.Si sebagai MC dan dimoderatori oleh Kaprodi Manajemen IBN Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.KH, M.M.
Adapun peserta kegiatan webinar berjumlah 219 orang yang merupakan perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dosen Manajemen IBN Bambang Wahyudi Wicaksono S.E., M.Si
Webinar diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Kepala Bagian Personalia Bu Elisabeth Sudarmi, SE., M.M. Setelah itu, Ibu Dr. Dewi Murtiningsih selaku moderator memperkenalkan pembicara webinar yang merupakan Head of International Office Islam Bandung University (UNISBA) dan Chairperson and Founder Research Synergy Foundation (RSF) yakni Ibu Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih.
Melalui webinar ini, Ibu Dr. Hendrati memperkenalkan RSF yang merupakan lembaga yang memfasilitasi penerbitan jurnal baik secara nasional maupun internasional yang dapat membantu para peserta untuk proses publikasi jurnal secara gratis.
“RSF merupakan digital social enterprise platform yang fokus mengembangkan Global Research Ecosystem. Kami memiliki 20.000 anggota yang tergabung dalam support sistem kami dan membuka kesempatan untuk publikasi jurnal secara gratis namun harus tetap melalui proses review,” ujarnya.
Melalui persentasinya mengenai proses publikasi, Ibu Dr. Hendrati memotivasi para dosen dan mahasiswa yang bergabung dalam webinar agar optimis dalam melakukan publikasi terhadap penelitian yang sudah dilakukan. Ia juga menekankan pentingnya mengetahui apa yang diminta dan diinginkan oleh reviewer dan editor.
“Banyak peneliti yang tidak percaya diri untuk menerbitkan jurnal secara internasional sementara sebenarnya mereka mampu. Jika penelitian kita bisa tembus jurnal nasional dan internasional maka kita akan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang berpengaruh dan memiliki kapasitas,” ujarnya.

Head of International Office Islam Bandung University (UNISBA) dan Chairperson and Founder Research Synergy Foundation (RSF) yakni Ibu Dr. Hendrati Dwi Mulyaningsih.
Ia juga optimis bahwa dengan 600 editor yang sudah menerima 5000 paper yang dikirim oleh penulis setiap tahunnya sejak RSF berdiri, semakin membuka kesempatan publikasi bagi seluruh peneliti khususnya peneliti Indonesia untuk melakukan proses publikasi secara internasional. Ia juga memperkenalkan 21 produk RSF berupa internasional conference yang sebagian besar sudah terindeks di Directory of Open Access Journals (DOAJ) dan copernicus index. Dalam waktu dekat, ia optimis bahwa 21 produk RSF tersebut akan segera terindeks Scopus.
“Ketika bapak dan ibu submit di jurnal maka akan mendapatkan review yang memiliki standar terkait aim and scope. Kalau ada revisi mayor bukan berarti paper bapak dan ibu jelek namun harus disesuai dengan permintaan editor dan reviewer,” ujarnya.
Ia juga menghimbau peserta untuk jeli dalam mengenali kualitas dari sebuah konferensi internasional.
“Kalau mau mengikuti konferensi internasional, kenali terlebih dahulu, bagus atau tidak. Seperti apa scientific process yang mereka berikan? Sangat idak mungkin jika besok mau konferensi namun hari ini masih terima paper. Kapan mereka review? Outputnya seperti apa? Proceeding atau jurnal yang seperti apa?” tanyanya.
Menurutnya, konferensi ideal adalah kofrensi yang memberikan waktu bagi para reviewer untuk membaca paper peserta.
“1,5 bulan sebelum konferensi RSF sudah closed karena ini yang menjadikan kami dipercaya oleh publik. Kami ada waktu untuk proses review demi publikasi yang berkualitas,” ujarnya.
Ibu Dr. Hendrati juga memaparkan review proses yang dilakukan RSF mulai dari pengecekan plagiarisme dengan pemakaian Turnitin di bawah 20%, pengecekan grammar, kemudian masuk ke proses review dan melalui proses revisi mayor atau minor hingga pada pemberian Letter of Acceptance (LOA) tanda bahwa paper diterima.
“Reviewer adalah orang sibuk. Jadi, cari cara agar data penelitian bapak ibu menarik untuk dilihat oleh reviewer dalam waktu yang singkat,” ujarnya.

Kaprodi Manajemen IBN Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.KH, M.M.
Sehubungan dengan peningkatan publikasi untuk dosen di IBN pada umumnya dan prodi Manajemen pada khususnya, penyelenggara acara, Kaprodi Manajemen IBN Ibu Dr. Dewi Murtiningsih, S.KH, MM. sangat mengapresiasi materi yang dibawakan oleh pemateri. Kegiatan ini menurutnya sebagai upaya menunjang akreditasi program studi maupun institusi. Ia juga mengapresiasi kinerja para dosen di Prodi Manajemen yang antusias dalam meningkatkan pemahaman terkait menulis jurnal dan publikasi melalui tema webinar yang terselenggara. Selain itu, ia juga bersyukur atas antusias peserta yang terlibat dalam kegiatan webinar.
“Bersyukur sekali karena banyak peserta yang datang dari Jogja, Jakarta, Cirebon, Malang, Kalimantan, Mataram, Riau, Serang, Papua, Batam, Aceh, Makasar, Sumatera Utara, Kudus, Jawa Timur, Bogor, Lampung, Manado, Cirebon, Bali, Banten dan Bekasi, Madura, Jambi dan Bandung yang sudah terlibat dalam acara ini sehingga IBN semakin dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan webinar, dosen-dosen dan mahasiswa di Prodi Manajemen mulai terpacu untuk menulis dan mensubmit penelitiannya di jurnal internasional sehingga bisa meningkatkan branding institusi dan poin dalam akreditasi.

Rektor IBN Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA,