You are currently viewing Abdimas IBN di UKM Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas

Abdimas IBN di UKM Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas

Institut Bisnis Nusantara (IBN) sukses menyelenggarakan rangkaian Webinar dengan berbagai macam tema untuk melatih dan membekali para peserta Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dikelolah Sudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil & Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Timur pada hari kedua, Selasa (25/10/22) pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Rangkaian kegiatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dijalankan selama beberapa sesi sejak Senin (24/10/2022) hingga Senin (31/10/2022) bertujuan untuk mengembangkan para pelaku usaha di dunia bisnis. Di hari kedua, pengembangan dikhususkan bagi UKM di Wilayah Binaan Sudin Jakarta Timur di Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas.

Bapak Rico sebagai perwakilan dari Sudin 

Bapak Rico sebagai perwakilan dari Sudin mengapresiasi terlaksananya acara abdimas bagi para pelaku UKM di Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas. 

Demikian halnya dengan Rektor IBN Ibu Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA. Bu Christin berharap para pelaku UKM khususnya di Kecamatan Duren Sawit dan Ciracas dapat tetap membangun bisnis kecil secara optimal. 

“Semoga meteri yang disampaikan oleh para pemateri hari ini yang akan dimulai dengan topik Menakar Kelayakan Brand Saat Berebut Perhatian Costumer Dalam Pasar oleh Pak Sandy, Pemanfaatan Software Akuntansi untuk UMKM oleh Pak Albertus serta Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk UMKM menuju Go Digital dan Go Global oleh Pak Dikson dapat bermanfaat bagi bapak dan ibu sekalian,” ujarnya. 

Rektor IBN Ibu Dr. M.F. Christiningrum, Ak., CA.

Sebagai pemateri perdana, Dosen Komunikasi IBN Bapak Sandy Gunarso Wijoyo, S.Kom,M.I.Kom menjelaskan kepada peserta webinar cara menakar kelayakan sebuah brand untuk menarik perhatian costumer dalam pasar.  

“Iklan hadir untuk memecahkan masalah bisnis, seperti untuk meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk karena sangat sulit untuk mengubah persepsi orang tentang suatu merek,” ujarnya.

Terkait hal itu, Bapak Sandy menjelaskan kaitan antara branding, mitologi dan pengikut.

“Branding menciptakan kisah tentang produk, kisah membentuk mitologi tentang produk, mitologi menyatukan pengikut yang setia terhadap produk. Inilah yang menentukan sebuah branding melekat di dalam masyarakat,” ujarnya. 

Dosen Komunikasi IBN Bapak Sandy Gunarso Wijoyo, S.Kom,M.I.Kom 

Oleh karena itu, Pak Sandy mengajak peserta untuk memikirkan brand yang tepat untuk produk maupun jasa yang dikelola oleh UKM masing-masing sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas dan lebih berkembang.

Materi kedua disampaikan oleh Dosen Manajemen IBN yakni Bapak Dr. Dikson Silitonga MM tentang Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk UMKM menuju Go Digital dan Go Global.

Pak Dikson mengajak peserta webinar untuk mengenali terlebih dahulu kompetitor dan konsumen yang hendak disasar. Selain itu, menurutnya penting untuk memperhatikan diferensiasi dalam mengembangkan produk dan jasa. UKM juga harus selalu berupaya melakukan ragam inovasi yang membedakan produk yang dimiliki dengan produk lainnya. Tidak kalah penting melakukan strategi dalam memperkuat brand dari produk atau jasa salah satunya dengan meningkatkan penggunaan media online seperti facebook, Instagram dan Tiktok sehingga jangkauan pasar lebih luas.  

Dosen Manajemen IBN Bapak Dr. Dikson Silitonga MM 

Tahap terakhir menurut Pak Dikson adalah mencari mitra yang sevisi dan semisi dalam menjalankan bisnis yang dimiliki agar mampu berkompetisi dan lebih berkembang dari yang sebelumnya.

“Bapak dan ibu perlu berkolaborasi dengan mitra yang sevisi dan semisi dalam mengembangkan produk. Penting juga diingat bahwa pelayanan terbaik bagi konsumen bapak ibu adalah kunci utama sebuah kesuksesan,” ujarnya. 

Dosen Akuntansi IBN Bapak Albertus Karjono, SE, MM, Ak, CA, CMOS, CRM

Materi ketiga diberikan Dosen Akuntansi IBN Albertus Karjono, SE, MM, Ak, CA, CMOS, CRM dengan topik “Pemanfaatan Software Akuntansi Untuk UMKM”. Pak Albert menjelaskan beberapa software yang dapat digunakan oleh UMKM dalam mengelolah laporan keuangan usaha yang dirintisnya.

Sebelum memperkenalkan beberapa software yang dapat digunakan oleh UMKM dalam mengelolah laporan keuangan, Bapak Karjono menjelaskan tentang Revolusi 4.0 di Indonesia. Beberapa model bisnis dan pekerjaan di Indonesia menurutnya telah terkena dampak dari arus digitalisasi. Salah satu di antara yang terdampak adalah toko konvensional yang kalah bersaing karena kehadiran pemasaran online melalui marketplace.

“Bapak ibu bisa lihat betapa teknologi mengalahkan usaha-usaha yang konvensional seperti taksi dan ojek tradisional yang mulai digantikan oleh kehadiran moda transportasi online,” ujarnya.

Pak Karjono kemudian menjelaskan tentang pembukuan akuntansi yang dilakukan secara sistematis dimulai dari bukti transaksi sampai dengan menyusun laporan keuangan. Ia juga membahas tentang akuntansi berbasis komputer yang sebagian besar pengelolaan datanya dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu.

“Jadi dalam hal ini, akuntasinya menggunakan komputer sebagai perangkat utama sarana pemrosesan dan manusia sebagai pengatur, operator serta pengendali perangkat tersebut sehingga data yang disusun dapat lebih cepat, tepat dan efisien,” ujarnya.

Berdasarkan pemaparannya, Pak Karjono memperkenalkan beberapa aplikasi komputer akuntansi yakni KRISHAND, ACCURATE, K-Sistem Indonesia, SAGE ACCPAC ERP, MYOB Accounting (DEA), Payroll, Simply Accounting, Peachtree, Zahir Accounting, Cash Register, NetLedger, LedgerPlus, etc.

“Ada beberapa software yang bisa bapak ibu gunakan dalam mengaplikasikan laporan keuangan. Namun sebagian besar dari software ini memerlukan pendanaan,” ujarnya.

Bapak Karjono menyarankan agar pengelolah UMKM mempelajari dan mempraktikkan secara langsung beberapa software untuk mendapatkan software yang paling tepat digunakan dalam pengelolaan UMKM.

“Semuanya dapat bapak dan ibu coba sehingga bapak dan ibu mengetahui software yang paling tepat dalam mengembangkan UMKM bapak dan ibu,” pungkasnya.